Kamu, Dia, Aku (Bukan Hanya Soal Hati)


Kamu, Dia, Aku di sini...

Ini bukan hanya soal hati.

“Masa yang tlah terlewati” katamu, “Responsibility” katanya, “Hati” kataku.

Tapi ini bukan hanya soal hati.

“Andai” katamu, “Pasti” katanya, “Tapi” kataku.

Ini bukan hanya soal hati.

“Mati” katamu, “Tetap di sini” katanya, “Basi” kataku.

Ini bukan hanya soal hati.

“Aspirasi” katamu, “Harga diri” katanya, “Solusi” kataku.

Ini bukan hanya soal hati.

“Harus lari” katamu, “Harus berhenti” katanya, “Harus punya nyali” kataku.

Ini bukan hanya soal hati.

“Ini tentang mimpi” katamu, “Jangan seperti ini” katanya, “Lingkaran tanpa henti” kataku

Ini bukan hanya soal hati.

“Tapi ini soal hati” katamu, “hati-hati” katanya, “ini soal hati” kataku

Ini bukan hanya soal hati.

“Aku ingin pergi” katamu, “Aku ingin di sini” katanya, “Aku ingin sendiri” kataku.

Ini bukan hanya soal hati.


Kamu, Dia, Aku di sini...


-----------------------------------------------------------------------------------------

Home, 08 Oktober 2014 / 15.00

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat untuk Kakak yang Menyebarkan Virus Writing is Healing.

Di Persimpangan

Kabut