Sayapku Patah


Sayapku patah...
Aku tersungkur di atas tanah
Berusaha menahan perih yang membuncah
Masih bersyukur tidak terjatuh di kawah
Aku mulai jengah...
Tidak adakah yang memberikan galah?
Membantuku setidaknya menuju lembah
Dalam diam aku mengendalikan amarah
Lalu kau memberiku celah
Keramahtamahanmu menjamah
Kau menuntunku menemukan arah
Membuat sayapku mulai mengepak memerah
Hingga akhirnya kutahu rasamu terbelah
Kebahagiaanku kembali terpendam dalam susah
Kenyataan tentangmu membuat sayapku patah
Jauh lebih parah..
Beberapa mengatakan aku kena tulah
Berteriak dan tertawa sumringah
Siapa yang harus berbenah?
Aku sadar dia bukan ranah
Aku tidak mau lagi berkilah
Karna mengalah bukan berarti kalah
Yakinkah diri berbalut zirah
Aku sadar citaku harus berkiprah
Aku tidak akan menyerah
Aku akan terus melangkah
Walau berdarah, walau bernanah,

Walau sayapku patah.....

---------------------------------------------------------------------------------
Home, 23:44 WIB/ 11 Oktober 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat untuk Kakak yang Menyebarkan Virus Writing is Healing.

Di Persimpangan

Kabut