Tentang Malam dan Siang


Dulu aku berbicara tentang malam.
Tentang rembulan.
Dan tentang cahayanya.
                        Dulu kamu berbicara tentang siang.
                        Tentang matahari.
                        Dan tentang sinarnya.                   
Lalu aku berbicara tentang kecerahan siang.
Tentang matahari dan sinarnya.
Tentang keceriaan dan semangat siang
Lalu kamu berbicara tentang kemisteriusan malam
                        Tentang rembulan dan cahayanya.
                        Tentang ketenangan dan keheningan malam.
Tapi kini aku berbicara tentang kabut.
Tentang cahaya redup rembulan.
Dan tentang kegelapan.
Kini kamu berbicara tentang awan mendung.
Tentang matahari yang murung.
Dan tentang kegelapan.
Aku adalah malam.
Aku adalah rembulan.
Dan aku tidak sanggup berbicara lagi.
                        Kamu adalah siang.
                        Kamu adalah matahari.

                        Dan telah memutuskan untuk tidak berbicara lagi.

----------------------------
Home, 08 Oktober 2014 / 16:02

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat untuk Kakak yang Menyebarkan Virus Writing is Healing.

Di Persimpangan

Kabut